Blog Archive

About Me

Foto saya
cibangoak, bandung, Indonesia
orangnya humoris romantis....

Minggu, 13 Februari 2011

kalam sang pena: sejauh cinta...

kalam sang pena: sejauh cinta...: "aku mencintaimu sejauh mata memandang langit, tak bertepi.. aku mencintaimu.. sejauh titik yang brada diagnkasa, tak berarti kecil. aku me..."

sejauh cinta...



aku mencintaimu
sejauh mata memandang langit, tak bertepi..
aku mencintaimu..
sejauh titik yang brada diagnkasa, tak berarti kecil.
aku mencintaimu..
sejauh melangkahnya burok, tak berpacu pada jarak.
aku mencintaimu..
sejauh hari kemarin, tak kan pernah kembali, walau bermunajat darah..
namun aku mencintaimu..
sejauh khayalanku tuk memilikimu!
aku mencintaimu..
sejauh cinta itu menjauh!

MENIUP DEBU



meredup kuyup air wasior trlalu kuncup.
menyapu dahan tak brdosa.
mrapat puing batang kayu mndayu2.
air tu bkn smbarang air.
air mata suci ibu prtiwi.

stlh timur brslimut bandang.
giliran mntawai mngisi tangis dlm dawai.
namun sunami itu tak sderas air mata derita rakyat kecil.
gmpa itupun tak sedahsyat kbiadaban2 tikus snayaN

sudah jatuh trtimpa tangga.
yigyakarta bukanlah neraka.
tp apa daya.. mulut mrapi sudah menganga.
lu2h lantakkan pemberni yg tua.

tangga musibahini adlh isyarat bagi kparat yg mncekik rakyat.
atau munkin trlalu engkau mnyayangi bangsaku?
hingga engkau ingin kami sgra brtamu kpdmu?
apapun itu...
hmpaskanlah tangga lara ini!
sekalah reruntuhan hti ini!
rangkullah kami dalam hikmahmu!
semburlah dosa2 itu!
seperti aku MENIUP DEBU

aku dan aku



aku dan tangan kiriku yg menggenggam raja.
adlh iblis pnguasa alam sadis.

aku dan hatiku yg busuk...
adlh surga bagi  pngikutku yg kubutakan dg lmbaran2 merah.

aku dan jiwa lmbanku..
adlh pimtu kekecewaan khalayak.

aku nkn krbau smbarang krbau..
tapi gmulainya krbau diteater dasi brdarah ini.

Jahanam ada disidik jari!



Halilintar brtalu2.
Menggembala risau pd bukit2 brjiwa.
Quota alam mmbisikan jahanam.
Brencana murka dg tuannya.
Sidik jari kulihat dalam...
Kulihat matahari yg murka.
Kulihat gunung2 yg brnafsu.
Kulihat alam brkata2 kasar.
JAHANNAM! pd sidik jari kami trtanam!

SINGGASANA SURGA.



Ku mengarah elok-elok itu.
Buntelan kotor itu berisi otakku.
Lidah menjelajah manis.
Surgapun bersulang.
Dalam singgasana ia panggil.
Iblis-iblis cinta..
Bertamu pada nafsuku.

RENUNGAN IRI.

Walau aku masih terbata-bata dengan kata.
Tak arti aku terbata-bata dengan cinta.
Ku makhluk pemeluk.
Punya spektrum tuk mengaum.
Ku hanya ingin berjalan mengikuti fikiran.
Memang haluanku masih rata.
Tak tergenggam oleh emas.
Nmun jika yakinku berdiri sampai titik..
Ku kan ada pada “berlari-lari”

RENUNGAN IRI.



Walau aku masih terbata-bata dengan kata.
Tak arti aku terbata-bata dengan cinta.
Ku makhluk pemeluk.
Punya spektrum tuk mengaum.
Ku hanya ingin berjalan mengikuti fikiran.
Memang haluanku masih rata.
Tak tergenggam oleh emas.
Nmun jika yakinku berdiri sampai titik..
Ku kan ada pada “berlari-lari”

SATU TITIK.



 Berusaha kutahan..
Tapi benang air kulepaskan.
Lambaian hati..
Terjulur membasuhakan tangisan.
Ditengah hitamnya hti.
Kau petik stu titik harapan.
Ditengah hitamnya bulan..
Kau tuliskan secercah senyuman.

MAU?



Maukah kau menjadi mata tempatku memandang?
Maukah kau menjadi telinga tempatku mendengar?
Maukah kau menjadi bibir tempatku mengecup?
Atau jadi atap tempat ku merangkul?
Jadi gatal tempatku menggaruk?
Jadi luapan saatku tak terbendung?
Atau jadi daerah jajahan,dimana rajaku pindah?

Khazanah hati.



Menjulang inginku menatap.
Serukan kalbu tuk berharap.
Dari setusuk senyummu..
Seribu kata memuji dihati.
Dari sekilas mata tak disengaja.
Tercipta gaib pada seribu kata yang menganga.
Menganaga diulu hatiku.
Mengurai melodi..
Bergelombang misteri..
Misteri hikayah..
Semakin diterka ,semakin indah.
Terlebih dewasa menjiwaimu.
Mengharapkan manis wajahmu.
Masygulku lenyap.
Karena ku bernafas tajam.
Kenikmatan itu memelukku.
Mengutuk luka menjadi cinta.
Desah hikayah mengarah.
Keindahanmu merangkul tahta hati ini.
Kerajaan dihati ini..
Menyambutmu masuk.
Istanaku bercadar rindu.
Bertuliskan khazanah hati.

PAHLAWAN FANTASI



Sang pahlawan fantasi terbang.
Yang ditujunya meja hijau.
Biasanya ia terbang menuju menara kekaguman orang-orang.
Tapi kini menuju bawah ketukan palu.

Ia patahkan semua jalaran hati dipengagumnya.
Walau hanya sebagian,tapi sisanya menjadi purnama.
Purnama yang memberi terang padanya.
Lambaian itupun tersenyum.

Bagaimanapun fantasi tidaklah nyata.
Ingatkah?, ada mahkamah sebenarnya menanti disana!!
Ia hanya mengkorupsi wibawanya lewat asusilanay.
Ingatkah?,mereka yang membunuhberibu-ribu hati dengan korupsi?
Mereka benar-benar merojok tenggorokan kami hingga muntah.
Mencongkel air mata kam.
Mencabi-cabik usus kami.
Namun itu semua mereka lakukan dengan satu kata:
“Korupsi!’
Ingatkah saat mereka melambaikan tangan dan janji mereka?

sajaka jejaka



jejak jejaka beranjak.
    bergerak.
       berjarak.
           bersajak.
    berjingkrak.
  terinjak.
 terisak.
terkoyak.
diinjak.
    dipuncak.
        memuncak.

TERUNTUK PENYIA-NYIA SETIA!!!!!



Tersiksa..
Aku terbiasa..
Aku bosan..
Aku heran..
Ada makhluk indah berdarah dingin.
Berkali-kali percayaku pecah.
Kau menghancurkannya tanpa ampun.
Aku sdikit berpaling, kau marah!
Aku marah, kau susah.
Aku susah, kau parah.
Aku parah, baru kau setia.
Aku setia, kau ludah.
Aku ludah, kau pasrah.
Aku pasrah, kau tak bergairah.
Dengan serak, kau ku paksa.
Melihat hati yang dalam.
Terdalam mencintaimu.
Juga terdalam disakitimu.
Suatu hari kau kan mengerti.
Betapa sia-sia kau menyia-nyiakan kesetiaan.

pasrahpun tak berarti.



berapa juta detik lagi yang harus kubunuh?
hati diserubungi sepi tak bertepi.
sesaat butuh dirayu.
tapi ku tersesat dalam itu.

senang.. bisa seperti orang yang selalu dengan bunganya.
yang layupun aku tak punya.
jangan paksa ku tuk menjerit.
lebih dari itu ku terbirit-birit.

cerminku mendamba rupawan.
tapi tiada arti saat kulihat kembali.
dahak terlanjur cepat kutelan.
hinga perih lebih dulu kurasakan.

kini kuyakini.
pasrahpun tak berarti.

sajaka jenaka. (pemuda dikampungku) part2



pemuda dikampungku.. tepat waktu.
tepat saat orang lain tidur pulas.
mereka urak-urakan naik motor.
mencekik botol,bertingkah konyol.

pemuda dikampungku, romantis.
romantis dalam hal "sigadis"
sampai-sampai sigadis menangis.
karena kehormatan mereka habis.

pemuda dikampungku, sangat sopan.
kalau ada jemuran tetanga jatuh.
pasti mereka ambil.
kadang sebelum jatuhpun mereka ambil.

pmuda dkampungku, ju2r.
ju2r saja, mereka pd nganggur.
wlwpun nganggur,mrka ttp ju2r.
wlwpun kadang ju2r,mrka tetap ngangur.

sajaka jenaka (pemuda dikampungku) part1



pemuda dikampungku..
anti narkoba!
jangankan itu,rokopun mereka bakar.
takut apinya padam,roko itu mereka hisap.

pemuda dikampungku..
penyayang pada binatang.
saking sayangnya,binatang itu mereka pelihara dimulut mereka.

pemuda dikampungku..
cerdas dalam berbisnis.
membisniskan titipan dari orang tuanya.
menjadi sebotol minuman yang mereka idamkan.

pemuda dikampungku,rajin.
rajin menyolong..
rajin mengemis (agak memaksa)
rajin (raja jin)

Sabtu, 12 Februari 2011

renung? oleh Yudi Sulton Maulana pada 08 Februari 2011 jam 20:31

ku arahkan hati.

hati buta arah.
malah menangkap pada gelap.
menyergap pada kelam.

ramai melambai.
tangan coba gapai.
meraih hampa.
membungkus sepi.

aku murung lagi.
sangkar semakin membelenggu.
yang kurasa semua..
menjelma pada irama.

semakin tak terkendali.
semakin berfikir,
semakin tak tahu arti,
semakin tak tahu diri.

siapa aku?
apa tujuanku?
berdiri..
di dunia ini..

Harta dibalik topeng oleh Yudi Sulton Maulana pada 09 Februari 2011 jam 23:38

biar kupakai dulu topeng ini.

topeng yang mempersempit ruang gerakku.
bukannya aku malu pada belangku.
tapi hanya ingin orang tahu dengan sendirinya.
tentang aku dan warna warni ini.

tak mau orang mengali.
hartaku yang kupendam dalam hati.
ridoku lebih leluasa.
jika orang menginjaknya tak sengaja.
saat orang membukanya.
sengan lega aku berkata:
"inilah aku"

aku ini apa??? oleh Yudi Sulton Maulana pada 08 Februari 2011 jam 20:37


aku ini apa?
(sisa) tempatmu mengucapkan cinta.
atau..
sampah yang bisa kau buang dimana saja.
aku ini apa?
omonganmu yang kosong.
atau..
rindumu yang menggebu.
aku ini apa?
bait yang dilanjutkan.
atau..
puisi yang terlupakan.
aku ini apa?
taman yang membuatmu bahagia.
atau..
hutan yang kau bakar hidup-hidup.
aku ini apa?
jangan-jangan kau yang ada apa-apanya!
atau..kau yang apa!?

Ku bukan siapa-siapa! oleh Yudi Sulton Maulana pada 13 November 2010 jam

Ku bukan siapa-siapa!
Titipan berselimut “tanda kutip”
Mengintip dengan nada pasif.

Ku bukan siapa-siapa!
Melainkan pecundang sejati,
Yang Cuma dibalik jendela.
Menatap embun pagi pada senyuman hati.

Ku bukan siapa-siapa!
Dawai yang bersendawa.
Menutup kuping jika tertawa.

Ku bukan siapa-siapa!
Sebaris optimis.
Yang berkudis sadis.

Ku bukan siapa-siapa!
Pengkritik apik.
Tersedak kata-kata bijak.

Ku bukan siapa-siapa!
Pencari celah.
Demi tempat terindah.

Ku bukan siapa-siapa!
Selain orang yang berkata:
ku bukan siapa-siapa!!!!

tak lekang oleh takdir. oleh Yudi Sulton Maulana pada 10 November 2010 jam 18:08 i

ingatkah saat cinta brdaur ulang murka?
antara sesosok dg bribu2 plosok.
smua trasa hina dimata buta.
namun hati yg brhati takan merunguk pd hina yg brdosa!

     andai simponi putih tu mlambai2.
     mungkin smua jiwa brdetak mulia?
     hey!
     bukankah demi jiwa dan sluruh pnympurnaannya,
     kita tahu arah yg dituju?

 oh trnyata hatiku trpaku pd lonceng itu!
 lonceng yg brtalu pd ulu hati yg mmbeku!
 lonceng yg mnyerahkan pd tuas mana saja yg kita tuju.
 tuas ilham kpasikan dan ktakwaan.
rugi dan untung bertabu pd hiruk pikuk tuas kita!
 tinggal kita yg mengsucikan atau mengotorinya!
 tak lekang oleh takdir.

Ketika pena berbicara oleh Yudi Sulton Maulana pada 13 November 2010 jam 19:30





Pena sahabatku!

Kau kugenggam demi kata yang kuanyam

Kata dari alam hati demi secangkir puisi!

Pena sahabatku!

Ilhamilah aku dengan tintamu!

Smua ini adalah lafadz2 ,

Yang kuluapkan pada mata penamu!

Pena sahabatku!

Ketika kau berbicara..

Adalah aku yang berjerit kagum!

Dua ujung oleh Yudi Sulton Maulana pada 21 November 2010 jam 4:14

Ku tergantung diantara dua ujung.
Direlung hati yang sungguh murung.
Ujung satu bermandikan kelabu.
Ujung dua, merana lara.
                Ku berada diantara detik dan detak.
                Detik yang haus kemenangan.
                Dan detak yg angkuh dg angan-angan.
                Ku tak bias lari ke sana kemari

do'a untuk kekasih.....(PART1) oleh Yudi Sulton Maulana pada 22 November 2010 jam 2:16

  • tuhan yang maha pemurah!!
murahkan hatinya untukku!
  • tuhan yang maha penyayang!
sayangilah ia seperti aku menyayanginya!
tapi juga buatlah ia menyayangiku separti aku menyayanginya!
  • tuhan yang maha cinta!
biarlah cinta ini berlebihan!
buatlah ia slalu mncintaiku sprti aku ingin slalu mncintainya!
  • tuhan yang maha pembuat!
buatlah ia slalu memikirkanku,seperti akuyg brusaha  memikirkannya!
buatlah ia dekat dgku sprti aku yg slalu ingin dekat dgnya!
  • tuhan yg maha perencana

pertemukanlah ia dgku dimahligai abadi!
rrencanamu menggenggam sang waktu!
  • tp... tuhan yg maha adil!
adilkah aku yg hina ini mndapatkan tempat terindah dihatinya?
aku yg serba kurang ini tak layak untuknya!
krena.... matanya terlalu sempurna tuk menatapku!
karena.... telinganya terlalu suci tuk mendengarkan rayuan2 dariku.
karena.... bibirnya terlalu indah tuk mengucaokan cinta kepadaku....
karena.... ia maha sempurna,tak sesempurna cintaku pdnya.
karena...ia yg kurindu,tmpt aku mengadu.
karena..... ia.......
............
........................adalah ENGKAU!

TUHANPUN TERSENYUM. oleh Yudi Sulton Maulana pada 31 Januari 2011 jam 17:55 J

jika bumi berbisik..
        Maka tuhanpun mendengar.
Jika angin mengintip..
          Maka tuhanpun melihat.
Jika waktu berhenti..
         Maka tuhanpun bersabda.
Jika aku memilikimu..
         Maka tuhanpun tersenyum.